Ide Cerita Film Horror : TERJEBAK DALAM DIMENSI KESEPULUH

Keluarga Handoko — terdiri dari Bapak Bram, istrinya Kira, serta kedua anak mereka, Elisa dan Stephen — baru saja pindah ke rumah baru yang mereka beli dengan harga sangat murah dari sebuah lelang. Rumah besar bergaya klasik ini dijuluki "Rumah Kosong" oleh penduduk sekitar. Elisa, seorang remaja yang sedang memberontak, tidak menyukai rumah itu karena jauh dari teman-temannya. Berbeda dengan adiknya, Stephen, yang sangat senang karena rumah itu begitu luas.

Bagian I: Kepindahan yang Aneh

Sejak hari pertama, keanehan mulai terasa. Rumah itu dipenuhi lukisan-lukisan aneh dan simbol-simbol Ibrani di atas setiap pintu. Elisa, yang sedang sendirian, secara tidak sengaja terperangkap di ruang bawah tanah yang gelap. Pintu itu tertutup sendiri dan tidak bisa dibuka dari luar. Setelah berhasil diselamatkan, Elisa semakin yakin bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan rumah ini.

Malam itu, Bram dan Kira harus bekerja lembur di kantor. Elisa terpaksa menjaga Stephen. Saat Elisa sedang asyik menelepon temannya, Stephen muncul dengan topeng tengkorak yang ia temukan di sebuah lemari rahasia di ruang bermain. Stephen juga menemukan pemutar piringan hitam tua yang menarik perhatiannya. Piringan hitam itu berisi suara seorang pria yang menyebutkan rumus matematika dan berhitung. Ketika piringan itu diputar, listrik di rumah mulai berkedip-kedip.

Bagian II: Menghilangnya Elisa

Saat malam semakin larut, lampu di rumah satu per satu mati. Kira menelepon Elisa dari kantor dan memintanya memeriksa pemutus arus di ruang bawah tanah. Elisa, yang masih trauma, menolak. Namun, Kira memaksanya karena khawatir Stephen akan ketakutan. Dengan ditemani telepon dari ibunya, Elisa menuruni tangga yang gelap hanya dengan sebatang lilin.

"Satu... dua... tiga..." bisik Elisa ketakutan.

Saat ia mencapai anak tangga terakhir, ia tiba-tiba terjatuh dan teleponnya putus. Panik, Kira dan Bram bergegas pulang. Mereka mencari Elisa ke seluruh penjuru rumah, tetapi tidak menemukannya. Yang mereka temukan hanyalah kegelapan dan keheningan di ruang bawah tanah. Pihak kepolisian tidak bisa berbuat banyak karena tidak ada bukti kriminal, sehingga mereka menduga Elisa kabur. Namun, Kira yakin, putrinya tidak kabur.

Bagian III: Pencarian dan Petunjuk Tersembunyi

Kira merasa ada yang salah dengan rumah itu. Ia mulai mencari tahu tentang pemilik sebelumnya. Ia menemukan bahwa rumah itu dulunya milik seorang fisikawan bernama John Wibowo, yang menghilang bersama keluarganya secara misterius bertahun-tahun lalu. Hanya anak bungsunya, Rosa, yang selamat.

Kira menemukan petunjuk dari simbol-simbol di rumahnya. Simbol di atas pintu adalah bahasa Ibrani untuk Leviathan, dan simbol segitiga di bawahnya adalah bagian dari pentagram. Ia juga menemukan rumus matematika rumit yang tersembunyi di dinding ruang bawah tanah.

Untuk memecahkan misteri ini, Kira menghubungi Profesor Remy, seorang ahli matematika jenius. Remy menjelaskan bahwa rumus itu adalah kunci untuk membuka portal ke dimensi lain. John Wibowo dulunya adalah seorang ilmuwan, tetapi ia mulai terobsesi dengan hal-hal mistis setelah salah satu anaknya sakit. Ia menggunakan ilmu fisika dan alkimia untuk mencoba menembus batas dimensi.

Bagian IV: Teror dan Pertarungan

Di tengah semua itu, teror kembali menghantui keluarga Handoko. Stephen tiba-tiba mulai melamun dan berhitung, seperti suara di piringan hitam itu. Ia masuk ke dalam sebuah lemari rahasia di ruang bermain dan melihat sosok Eli, kakaknya, dengan wajah mengerikan.

Kira menyadari bahwa seluruh rumah itu adalah sebuah "mesin" yang dirancang untuk memanggil iblis. Simbol-simbol dan rumus matematika itu adalah bagian dari ritual yang mengikat rumah ke dimensi lain. Kira dan Bram berusaha menyelamatkan Stephen yang juga mulai menghilang. Namun, mereka terlambat. Mereka menemukan Stephen dengan ukiran pentagram di dadanya, berteriak bahwa ia telah menunggangi monster bertanduk.

Di ruang bawah tanah, Kira akhirnya bertemu dengan iblis Baphomet, monster bertanduk yang menjaga portal. Kira tahu ia harus melawan iblis itu untuk menyelamatkan keluarganya. Dengan keberanian yang tersisa, ia memberanikan diri masuk ke dalam portal di ruang bawah tanah.

Bagian V: Akhir yang Menyesatkan

Di dalam portal, Kira menemukan sebuah dunia yang gelap dan luas, dipenuhi oleh orang-orang yang berbaris dan berhitung tanpa henti, persis seperti yang dijelaskan Rosa, putri John Wibowo yang kini tinggal di panti jompo. Di antara kerumunan itu, Kira berhasil menemukan Elisa. Ia berhasil membawa Elisa keluar dari sana.

Kira dan Elisa berhasil kembali ke rumah, dan Elisa, Bram, serta Stephen kembali normal. Mereka segera memutuskan untuk meninggalkan rumah itu selamanya. Namun, ketika mereka mencoba keluar, pintu depan tidak mengarah ke jalan, melainkan ke sebuah tangga yang terus naik ke atas.

Kira akhirnya menyadari kebenaran yang mengerikan: mereka tidak pernah benar-benar lolos. Sejak mereka pindah, seluruh keluarga Handoko sudah terjebak di dimensi lain. Mereka hanya berhalusinasi telah kembali. Cerita berakhir dengan Kira, Bram, Elisa, dan Stephen yang semuanya kembali ke ruang bawah tanah, terjebak di dimensi lain selamanya.

"Jika kalian jadi Kira, apakah kalian akan berani masuk ke portal di ruang bawah tanah untuk menyelamatkan keluarga, atau memilih tetap di luar?"

Posting Komentar

0 Komentar