Anya, seorang mahasiswi semester akhir jurusan pendidikan di Bandung, harus membagi waktunya antara kuliah, praktik mengajar di sebuah Sekolah Dasar, dan pekerjaan sampingan sebagai staf administrasi paruh waktu untuk membiayai hidupnya. Kehidupannya yang sederhana tiba-tiba terusik ketika Risa, ibu tirinya yang telah lama berpisah dengan ayahnya, menghubunginya. Risa mengundang Anya ke pernikahannya yang akan diselenggarakan mewah di sebuah resor eksklusif di Bali.
Awalnya, Anya menolak. Biaya perjalanan dan akomodasi ke Bali bukanlah sesuatu yang bisa ia tanggung. Namun, Risa bersikeras, menjanjikan akan membantu biaya kuliah Anya sebagai hadiah pernikahan. Dengan berat hati, Anya menerima undangan tersebut.
Setibanya di Bali, Anya disambut oleh kemewahan yang kontras dengan kehidupannya sehari-hari. Ia bertemu dengan calon suami Risa, Bapak Bram, seorang pengusaha properti kaya raya, serta kedua anaknya, Niko dan Sasha, dan juga Dimas, anak Risa dari pernikahan sebelumnya. Suasana canggung langsung terasa. Anya merasa seperti orang asing di tengah keluarga baru ini. Ia diberi kamar yang paling kecil dan sering kali diminta melakukan berbagai tugas yang tidak seharusnya menjadi tanggung jawabnya, seolah ia adalah pembantu bukan anggota keluarga.
Selama beberapa hari menjelang pernikahan, Anya mengamati dinamika keluarga ini. Ia mengetahui bahwa Dimas memiliki masalah utang yang cukup besar akibat bermain online. Sasha, adik tiri Anya, terlihat terang-terangan mencoba mendekati Niko, calon kakak tirinya. Anya juga menyadari bahwa Risa tampaknya hanya ingin Anya hadir agar pernikahannya terlihat seperti sebuah keluarga yang harmonis di mata para tamu undangan. Anya tidak sengaja mendengar percakapan Risa yang menjanjikan Bapak Bram bahwa ia akan melunasi utang Dimas dengan sebagian uang pernikahan mereka.
Dukung kami klik disini
Di tengah kebingungan dan ketidaknyamanan itu, Anya mulai berinteraksi dengan Niko, putra Bapak Bram. Niko, seorang arsitek muda yang idealis, menyadari perlakuan tidak adil yang diterima Anya. Ia merasa simpati padanya dan seringkali membantunya. Mereka berdua menemukan banyak kesamaan, mulai dari kecintaan pada seni dan budaya Indonesia, hingga mimpi-mimpi mereka tentang masa depan. Mereka juga sama-sama merasakan kerinduan akan sosok orang tua yang utuh.
Konflik memuncak saat Bapak Bram secara tidak sengaja mengetahui kebohongan Risa tentang utang Dimas dan motif sebenarnya mengundang Anya. Merasa ditipu dan dikhianati, Bapak Bram memutuskan untuk membatalkan pernikahan tersebut. Risa, dengan marah, meninggalkan resor bersama Dimas dan Sasha.
Setelah kepergian mereka, suasana di resor menjadi lebih tenang. Anya dan Niko menghabiskan lebih banyak waktu bersama, berbagi cerita dan impian. Mereka menyadari bahwa ketertarikan di antara mereka lebih dari sekadar persahabatan. Di bawah langit Bali yang bertabur bintang, mereka memutuskan untuk menjajaki hubungan yang lebih dalam. Bapak Bram, yang merasa berterima kasih atas kejujuran dan kebaikan Anya, ikut merayakan awal yang baru bagi mereka berdua, sembari menatap masa depan yang tidak terduga namun penuh harapan.
Cerita Gratis untuk anda, silahkan dikembangkan. Semoga bermanfaat.
0 Komentar